Minggu, 27 September 2015
Narasi sugestif
Fritanagian tersenyum sambil mengayunkan langkah, angin dingin yang menerpa, membuat organ tubuh disekujur tubuhku bergemeretak, kumasukan kedua telapak tangan kedalam saku jaketku, mencoba memerangi rasa dinggin terasa begitu menyiksa. Wangi kayu yang terbakar di perapian menyambutkan ketika firman membukakan pintu. Wangi yang kelak akan ku rindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tetapi wajahnya di hadapanku akan ku rindui ?adakah yang berdegup keras didalam dada. Namun ku usahakan untuk menepisnya. Jagan biarkan hatimu terbagi, ingatlah aku telah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintaku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar